Minggu, April 2, 2023
BerandaDisarankan4 Manhwa Webtoon yang Layak Diadaptasi Jadi Serial Anime

4 Manhwa Webtoon yang Layak Diadaptasi Jadi Serial Anime

  • Peringatan. Tulisan ini mengandung spoiler. Tidak diperkenankan untuk Anda yang belum membaca komiknya.

Dari Manhwa Webtoon ke Anime

Tahun 2020 merupakan adalah tahun spesial bagi penggemar Manhwa Webtoon. Crunchyroll sebuah perusahaan distribusi asal USA, menggarap anime untuk 3 manhwa populer yaitu: Tower of God (Telecom animation film), The God of Highschool (Mappa), dan Noblesse (Production I.G).

Diadaptasinya ketiga manhwa populer ini menjadi serial anime bukan hanya merupakan kabar gembira bagi para fans. Ini sekaligus memberi harapan bagi para kreator Manhwa Webtoon. Kreasi mereka akhirnya diakui sebagai salah satu sumber materi potensial untuk adaptasi anime.

Kami telah merilis daftar Manhwa Webtoon populer versi plotcube, yang layak untuk diadaptasi menjadi serial anime.

Baca juga: Melihat Disney yang Berbeda di Mulan Live Action Movie (2020)

Lookism

plotcube

Lookism adalah manhwa yang terbit sejak lama. Pertama kali terbit di platform online Naver Webtoon pada November 2014 dan masih terbit secara mingguan di webtoon Indonesia sampai sekarang. Total episode yang telah terbit di webtoon Indonesia sampai  hari ini adalah 298 episode.

Meskipun telah tayang selama 6 tahun, manhwa ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Meski di awal cerita belum terlihat premis mayor yang menggerakkan keseluruhan cerita seperti tujuan tokoh utama, saat ini lookism berhasil membangun konflik cerita yang menarik. Memikat pembaca untuk terus mengikuti setiap episodenya.

Plot

Lookism adalah kreasi Park Tae-Joon. Seorang pengusaha muda cum selebritis asal Korea Selatan. Lookism dirilis secara mingguan di platform online Naver Webtoon. Ceritanya berpusat pada seorang anak SMA korban perundungan, Park Hyunseok. Anak muda obesitas yang lemah dalam banyak hal.

Hyunseok memilih pindah sekolah setelah penderitaannya mencapai titik puncak. Suatu hari, dia terbangun dengan transformasi tubuh yang proporsional. Namun, keanehan belum berhenti. Hyungseok menemukan bahwa dia memiliki dua tubuh. Satu tubuh baru, satu lagi tubuh yang jadi sumber penderitaannya selama ini.

Tonton trailernya sekarang

Baca juga: Banana Fish (2018) Mengajarkan, Kalau Cinta Bisa Hadir dalam Berbagai Bentuk dan Suasana

Troll Trap

plotcube

“Shounen ala Korea” mungkin deskripsi yang tepat untuk menggambarkan Troll Trap. Hampir semua elemen shounen klasik ada di webtoon ini. Karakter utama yang polos dan konyol, ambisius (menjadi Trap master), rival yang dingin, dan sederet elemen klise khas manga atau anime shounen.

Sekilas kita akan merasa bahwa Troll Trap ini hanya sekedar duplikat dan gabungan dari beberapa manga shonen lain. Jawabannya memang iya, tapi bukan berarti ini hal yang buruk. Kita sudah lihat sendiri kesuksesan manga dan anime Black Clover dengan menggunakan formula ini. Meski klise, eksekusi ceritanya tetap menarik.

Troll Trap adalah kreasi U.bi/ Lee Won-Seok yang diterbitkan di Naver Webtoon dengan genre Fantasi. Pertama kali rilis pada 3 Desember 2017, dan saat ini sudah mencapai episode 114 ditambah 4 episode untuk season 2.

Plot

Suatu hari Ji-Hyun merasa ada yang aneh dengan adiknya. Itu terasa seperti orang lain, bukan adiknya. Dia mengkonfirmasi soal kegelisahannya di sosial media. Seseorang memberi umpan balik dan percaya dengan perkataannya. Ji-Hyun diminta mengirimkan alamat padanya,

Ji-Hyun tidak percaya pada orang itu. Namun, beberapa jam kemudian dia mendapati adiknya sedang memakan anjing peliharaan mereka. Adik kecilnya itu berubah menjadi monster besar ganas.

Ketika rasa putus asa menjalari tubuhnya, seseorang menyelamatkannya. Monster itu tumpas dengan pedang dan kekuatan api. Sang penyelamat memperkenalkan diri sebagai Hothot, seorang Trappers (Troll hunter) yang memburu monster para Troll. Pertemuan keduanya menjadi awal cerita petualangan mereka dalam sebagai pemburu Troll.

Baca juga: Darwin’s Game (2020): Shounen Battle Royale Rasa Isekai

The Era of Overman

plotcube

The Era of Overman adalah manhwa superhero dengan pendekatan yang tidak lazim. Superhero tidak dilihat secara sederhana sebagai penyelamat. Ada ancaman di baliknya karena kekuatan dan identitas mereka yang tersembunyi.

Artstyle sangat autentik. Kebanyakan manwha memang berkiblat pada artstyle manga. Namun, The Era of Overman sepertinya memadukan artsyle manga dengan komik barat.

Plot

Metode penceritaan mahnwa ini berbeda dengan superhero Hollywood yang biasanya hanya menampilkan satu superhero sebagai penyelamat tunggal. The Era of Overman menampilkan banyak superhero yang eksis di satu semesta dan tersebar di seluruh dunia.

Plot seperti itu, sekilas tampak berkiblat ke BNHA (Boku No Hero Academia) dan OPM (One Punch Man). Perbedaannya ada pada otoritas yang mengontrol para hero. Asosiasi Pahlawan Pro di semesta BNHA dan Asosiasi Pahlawan di OPM. Dalam The Era of Overman, otoritas semacam itu belum eksis.

Bahkan keberadaan pahlawan masih belum sepenuhnya diterima di masyarakat. Hal ini menjadikan cerita The Era of Overman terasa lebih menarik dan orisinil.

Tonton trailernya sekarang

Baca juga: The Midnight Gospel (2020): Mendengar Podcast dalam Animasi

Solo Levelling

Solo Levelling mungkin merupakan manhwa webtoon paling populer dan jadi obrolan belakangan ini. Meski plotnya soal perjalanan mc dari zero to hero cukup mainstream. Solo Levelling mampu menutupi kekurangannya dengan eksekusi cerita yang menarik.

Ritme ceritanya dalam takaran yang pas, tidak lambat dan tidak tergesa-gesa. Perkembangan karakter utamanya sangat rasional. Karakter utamanya juga badass, bukan tipikal karakter utama manhwa/manga shonen.

Plot

plotcube

Solo levelling menceritakan perjalanan seorang hunter, Jin-woo. Ini adalah dunia dimana monster bermunculan lewat sebuah portal yang berisi dungeon seperti di game RPG. Para hunter bertugas melindungi dunia sekaligus menghancurkan portal. Jin-Woo sebelumnya dikenal sebagai hunter terlemah di seluruh dunia.

Suatu hari, Jin-Woo bersama beberapa hunter berusaha menaklukan sebuah dungeon kelas bawah. Rupanya, dungeon yang dianggap mudah itu ditinggali oleh monster super kuat. Beberapa rekan Jin-Woo dibantai oleh sang monster. Dalam, keputusasaan Jin-Woo mengorbankan dirinya demi melindungi rekannya yang tersisa.

Alih-alih terbunuh, Jin-woo malah terbangun di rumah sakit. Dia mendapat kekuatan misterius. Sebuah jendela informasi yang biasanya hanya muncul di dalam game muncul dan memandunya. Lewat panduan yang menunjukkan indikator level, Jin-Woo memahami cara meningkatkan kekuatannya (levelup) dengan menerima misi yang muncul.

Ada reward yang bisa digunakan untuk membeli item jika misi selesai. Singkat cerita, hal tersebut adalah titik balik Jin-Woo dari hunter terlemah menuju hunter terkuat di dunia.

Tonton trailernya sekarang

Baca juga: Psycho-Pass, Mungkin Masa Depan Manusia akan Seperti ini Setelah Covid-19

Itulah empat anime yang kami anggap layak dapat kesempatan untuk diadaptasi ke anime. Tahun ini tiga judul legendaris webtoon telah diadaptasi. Dua diantaranya menerima sambutan hangat dari komunitas pencinta anime. Meski begitu, ada kemungkinan kalau yang akan diadaptasi masih berkutat pada genre shonen-aksi. Genre lain, butuh beberapa tahun lagi.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular